By

adminAstridWen
Gadget sudah menjadi benda yang tampaknya tidak bisa lepas dari kehidupan setiap orang. Bahkan, anak-anak pun juga banyak sekali yang menggunakan gadget saat ini. Terkadang, penggunaan gadget tersebut bisa dikatakan berlebihan, apalagi di masa pandemi seperti saat ini, dimana seluruh kegiatan mengajar beralih menjadi secara online. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat berdampak terhadap kemampuan relasi...
Read More
Ayah Ibu, pernahkah kalian mengalami kejadian dimana anak tidak mau berpisah dengan salah satu dari orangtua walaupun sudah dibujuk berkali-kali? Anak kelihatan cemas saat harus berpisah dengan orangtua, dan memilih untuk menempel dekat terus. Bisa jadi, hal tersebut terjadi ketika anak merasa tidak aman atau takut, sehingga ia akan kembali dan tidak mau berpisah dengan...
Read More
Ayah Ibu, pernahkah anak mengalami tantrum dan bingung harus melakukan apa? Tantrum itu sebenarnya apa ya? Jadi, tantrum adalah ekspresi ledakan marah atau frustrasi yang biasa terjadi pada anak usia 2 hingga 4 tahun. Contoh perilaku tantrum antara lain seperti berteriak, menendang, memukul, menggigit, berguling-guling, dan sebagainya. Objek kekesalan anak ketika sedang tantrum bisa jadi...
Read More
THERAPLAY®adalah suatu bentuk terapi bermain bagi anak dan keluarga untuk membentuk dan menguatkan hubungan antara orangtua dan anak. Theraplay® menumbuhkan rasa kepercayaan diri, rasa percaya terhadap anggota keluarga satu sama lain, dan memiliki interaksi yang menyenangkan. Model Theraplay® berdasarkan pada bentuk alami interaksi yang sehat dan menyenangkan antara orangtua dan anak, interaksi tersebut lekat dan...
Read More
Untuk mengetahui segala hal mengenai pentingnya anak bersosialisasi, psikolog anak Astrid Wen, M.Psi punya jawabannya.
Read More
Temper tantrum (sering disebut sebagai tantrum saja) adalah sebuah ekspresi ledakan marah atau frustrasi, yang pada umumnya terjadi pada anak usia 2 – 4 tahun, dengan contoh tingkah laku, seperti berteriak, menendang, menggigit, menghancurkan, memukul, dan atau membanting (Kamus Psikologi APA, 2020). Objek kekesalannya bisa kepada barang, orang di sekitarnya, atau dirinya sendiri. Mengapa anak...
Read More
Dijawab oleh Astrid WEN Kemampuan membaca anak sebaiknya dibangun dari minat membaca dahulu. Cara terbaik untuk membangun kemampuan membaca anak pada usia dini adalah dengan kita membangun kebiasaan membacakan buku cerita kepada anak secara menyenangkan. Jadi anak suka dulu dg buku, suka dg cerita. Pada saat ia suka, ia akan menikmati tampilan visualnya dan otaknya...
Read More
Dijawab oleh Astrid WEN Boleh dong, tapi sifatnya tidak wajib. Sekolahnya pun masih disebut Kelompok Bermain (Playgroup). Isi kurikulumnya biasanya masih penuh dg belajar eksplorasi, pengasahan motorik kasar, & suasana belajarnya bermain. Disiplin yang diberikan sifatnya positif & supportif utk tumbuh kembang anak sesuai tahapan usia lerkembangannya. Bukan yg berat dg bobot akademis calistung. Cek...
Read More
Label sekolah agama di Indonesia kian menjamur. Beragam visi dan misi sekolah ditawarkan agar anak bisa sekolah dengan anak lain yang seagama. Lantas, apakah hal ini bisa memicu intoleransi pada anak? Psikolog anak, Astrid W.E.N., M. Psi mengatakan, hal demikian tidak bisa disimpulkan begitu saja sebab ada banyak sekolah agama yang sebenarnya mengajarkan nilai-nilai toleransi....
Read More
“Tanda berpacaran yang sehat bukan berarti tidak ada konflik sama sekali, tetapi justru ketika konflik muncul, kamu dan pasangan secara bersama saling mengusahakan bagaimana mengatasi konflik tersebut” – Astrid Wen M.Psi – Sudahkah kalian memiliki relasi hubungan yang sehat ? Dewasa ini, kita mengenal istilah komitmen yang terbungkus dalam suatu ikatan bernama pacaran, pacaran merupakan...
Read More
1 2 3 4 5